Dikapal menuju Ujung Kulon ( kira-kira 4 jam perjalanan )
Banten memiliki Taman Nasional yang sudah ditetapkan menjadi salah satu
situs warisan dunia oleh UNESCO pada tahun 1992 yaitu Taman Nasional Ujung
Kulon (TNUK).
Taman Nasional Ujung Kulon terletak di semenanjung paling barat pulau jawa
tepatnya di kecamatan Sumur & kecamatan Cimanggu Kabupaten Pendeglang
Provinsi Banten dengan Luas kira-kira 1.200 km².
Taman Nasional Ujung Kulon merupakan ekosistem hutan hujan tropis dataran
rendah yang sangat unik karena banyak keindahan alam didalamnya termasuk flora
dan fauna yang sudah masuk kategori diambang kepunahan dan langka.
Salah satu satwa langka dan di ambang kepunahan di TNUK adalah Badak Jawa,
yang populer dengan sebutan Badak bercula satu ( Rhinocorus Sondaicus ) yang menjadi maskot Provinsi
Banten dan sudah sangat terkenal diseluruh Indonesia.
Populasi Badak Jawa di TNUK diperkirakan hanya tinggal 50 s/d 60 ekor saja,
karenanya pemerintah sangat melarang perburuan makhluk tersebut sebab sudah
masuk kategori daftar merah ( sangat terancam ) Badan Konservasi Dunia.
Selain Badak ja wa, kita juga dapat menjumpai satwa lain di TNUK seperti
Rusa, Babi hutan, burung merak dan banteng.
Menuju TNUK kita harus mendapatkan
Izin terlebih dahulu di kantor di daerah Labuan Anyer atau Desa Taman Jaya jika
kita melewati jalur selatan Banten .
Dari kota Jakarta menuju TNUK
sangat mudah sekali. Dari arah Jakarta kita menuju arah Merak melewati jalan
Tol, keluar di pintu tol Cilegon Barat. Kemudian dilanjutkan menuju panimbang
melewati pantai anyer meskipun dengan kondisi jalan yang kurang nyaman tapi
terbayar dengan pemandangan yang indah. Diperjalan sepanjang Anyer kita akan melewati mercusuar anyer yang menjulang tinggi, Pantai
Carita, Pantai Karang Bolong dan masih banyak lagi.
Setelah kurang lebih dua jam
perjalanan dari kota Cilegon melewati Anyer, kita akan sampai di daerah
Panimbang dan dilanjutkan menuju Kecamatan Sumur tempat kita akan menyewa kapal
milik nelayan menuju TNUK.
Dari Sumur, perjalan menggunakan Kapal nelayan kurang lebih 4 jam
perjalanan sampai di Pulau Peucang tempat kami menginap di base camp para
penjaga TNUK yang sangat “membumi” sekali karena kita akan menemukan banyak
sekali satwa yang berkeliaran disekitar penginapan.
Ada Rusa yang sangat jinak, Babi hutan yang jalan berkelompok, biawak yang
lari melewati pasir dan banyak suara suara burung dari hutan terdengar saling
bersaut-sautan. Di dermaga tempat kita datang pun kita dapat melihat ikan ikan
yang berenang dengan mata telanjang karena air laut yang sangat jernih dan
pasir pantai yang putih.
Berkunjung ke Taman Nasional Ujung Kulon merupakan suatu kesempatan yang
sangat berkesan karena di TNUK kita bisa
belajar tentang Alam dengan beragam keindahan di dalamnya yang sangat bernilai
dan perlu dilestarikan.
|
Bagaimana mendapatkan izin kesana ya? Saya sudah email ke balai TNUK tapi belum ada balasan, saya telp tidak diangkat. Mohon bantuannya.
BalasHapus